Thursday, October 4, 2007

Bulan Ramadhan yang Penuh Dosa

Bulan ramadhan tahun ini saya lalui dengan penuh suka dan duka. Sukanya adalah alhamdulillah dibulan ramadhan tahun ini keluarga saya masih diberikan kesehatan dan umur yang panjang serta rizki yang lumayan melimpah. Dukanya adalah dibulan ramadhan tahun ini diselenggarakan ujian tengah semester (UTS).
Dibulan ramadhan tahun ini saya merasa banyak melakukan dosa,yang semestinya bulan ramadhan digunakan untuk berlomba-lomba mencari pahala,tapi malah sebaliknya saya melakukan perbuatan dosa dan bahkan bisa membatalkan puasa saya.
Pada hari kamis tanggal 27 September 2007 itu adalah hari pertama kali saya ujian dan dihari itu juga awal dari semua perbuatan saya. Saya melakukan perbuatan yang tidak terpuji pada saat ulangan alias menyontek. Sebenarnya sulit melakukan hal tersebut tapi karna keadaan dan situasi yang mendesak dan menganjurkan saya untuk menyontek,terpaksa dengan berat hati saya melakukan perbuatan itu demi memperoleh nilai yang baik. Saya tahu apa akibat dari semua perbuatan yang saya lakukan. Tapi saya tidak punya pilihan dengan semua itu. Saya berusaha untuk membagi waktu saya,antara belajar dan terawih. Tapi tetap saja tidak bisa,karena kebanyakan dalam sehari ada tiga mata pelajaran yang diujikan sekaligus.
Waktu yang singkat karena tarawih dan banyaknya mata pelajaran yang diujikan menjadi pusat dari semua permasalahan ini. Saya tahu ini adalah tugas pelajar yang tugasnya adalah belajar,belajar dan ulangan. Jadi sudah sewajarnya melakukan itu semua,tapi setidaknya ujian itu jangan diselenggarakan pada saat bulan ramadhan,karena kami juga ingin berkonsentrasi dengan ibadah puasa kami dan kami juga ingin menambah pahala apalagi bulan ramadhan hanya datang sekali dalam setahu. Saya menyesal sekali melakukan semua perbuatan itu tapi apa boleh buat nasi sudah menjadi bubur. Saya juga tidak dapat memutar waktu,memang benar yang namanya suatu penyesalan pasti akan selalu datang diakhir.
Saya ingin sekali minta maaf kepada semua guru mata pelajaran yang telah mengajar saya. Mungkin pengakuan saya hanya bisa dengan sebatas karya tulis saja,karena saya belum mempunyai keberanian yang kuat untuk meminta maaf secara langsung kepada bapak dan ibu guru pengajar.
Insyaallah,mungkin setelah hari raya nanti saya beserta teman-teman akan minta maaf secara langsung,dan saya mohon dengan hati yang ikhlas tanpa dendam sedikitpun bapak atau ibu guru juga mau memaafkan perbuatan saya